Carbon-Free Energy, How Close Are You?
Advanced Renewable
Thu , 04 May 2023 15:28 WIB
Semua problem emisi CO2 yang menjadi isue global sejak beberapa dekade terakhir, mayoritas disebabkan oleh ketergantungan kita pada sumber energi dasar yang berbasis carbon, utamanya batubara, minyak bumi dan gas. Problem ini akan otomatis hilang dengan sendirinya manakala kita bisa pindah kwadrant, dari carbon-full energy, menjadi carbon-free energy. Pertanyaannya adalah seberapa realistis kah gagasan ini ?
Berbeda dengan persepsi kebanyakan orang, carbon-free energy, yaitu energi yang tidak lagi mengandalkan carbon maupun hydrocarbon, energi yang hanya mengandalkan hydrogen itu sungguh sangat dekat. Dari sisi teknologi misalnya, kesiapan aplikasi teknologi di masyarakat diukur dengan istilah Technology Readiness Level (TRL). TRL 1 adalah riset dasar, dan TRL 9 adalah tes akhir, launching dan operasi penuh.
Untuk negeri tropis-agraris, dimana biomassa tumbuh sepanjang tahun, kita sangat mungkin bisa memimpin pasar dengan carbon-free energy ini, dengan menggunakan kekayaan produksi biomassa kita sebagai bahan dasar untuk produksi bio-hydrogen. Tentu harus biomassa yang tidak berebut dengan pangan, pakan, lahan pertanian dan hutan.
Semuanya bisa diolah menjadi bio-hydrogen dengan tingkat teknologi yang sangat matang. Pada ilustrasi di bawah, produksi bio-hydrogen berbasis gasifikasi biomassa misalnya, butuh 4 elemen teknologi utama untuk mewujudkannya secara ekonomis. Pertama teknologi Double Fluidized Bed (DFB) gasification, Steam Methane Reforming (SMR), Water Gas Shift (WGS) dan Pressure Swing Adsorption (PSA).
Dari 4 teknologi yang dibutuhknnya ini, 3 diantaranya sudah ada di level 9 - sudah available secara komersial - mudah di dapat, yaitu SMR, WGS dan PSA. Yang keempat DFB, sudah di level 8, untuk menuju level 9 dia hanya butuh jam terbang saja, ketika secara komersial sudah dioperasikan lebih dari 8,000 jam per tahun maka DFB akan meningkat menjadi level 9. Jadi hanya dalam beberapa tahun kedepan saja, insya-Allah teknologi bio-hydrogen sudah sepenuhnya di level 9. Artinya produksi carbon-free energy sudah bisa dilakukan secara masif dan ekonomis.
Tidak berhenti di sini, di pipeline pengembangan berikutnya sudah akan muncul teknologi yang akan meningkatkan produktifitas bio-hydrogen ini ke tingkat berikutnya. Di kami menyebutnya teknology UHHG (Ultra High Hydrogen Gasification), teman-teman peneliti di dunia barat menyebutnya Sorption Enhanced Reforming (SER) atau juga Adsorption/Absorption Enhanced Reforming (AER). Rata-rata pengembangan ini sudah di level 5 atau 6. Jadi tinggal sedikit lagi juga.
Walhasil, teknologi untuk menghadirkan Carbon-Free Energy itu sudah di depan pintu rumah kita untuk yang versi 1 - berbasis DFB, sedang yang b\ versi 2 berbaisis UHHG atau AER sedang menuju ke rumah kita. Dalam bentuk apa kedatangan mereka ini nanti? yang terdekat bisa dalam bentuk renewable electricity, atau bisa juga dalam bentuk kendaraan listrik fuel cells (FCEV).
Pos Lainnya
Advanced Biofuels Micro Refinery
May 04, 2023
Potensi Energi Baru Terbesar : Energy Regeneration
May 04, 2023
Environmental and Social Actions - ESA (en)
May 04, 2023
Disruptive BioHydrogen Economy
May 04, 2023
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar