Ekonomi Hijau BioLPG
Advanced Renewable
Mon , 03 Jun 2024 17:06 WIB
Salah satu bahan bakar yang paling luas digunakan di dunia saat ini adalah LPG (Liquefied Petroleum Gases). Dari seitar200-an negara di dunia, 2/3-nya menjadi pengimpor LPG ini, dan hanya 1/3 negara yang bisa memproduksi cukup dan bisa mengekspornya. Karena impor bahan bakar yang masif ini, LPG menjadi pengurang GDP yang significant bagi 2/3 negara di dunia yang harus mengimpornya.
Lebih dari itu penggunaan LPG juga menjadi kontributor emisi CO2 yang sangat significant, hingga saat ini ada tambahan sekitar 1 milyar ton CO2 per tahun di atmosfir bumi, dari 333 juta ton LPG yang dibakar oleh penduduk seluruh bumi ini. Namun juga harus diakui bahwa selain masalah ekonomi dan emisi ini, LPG juga sudah terlanjur dinikmati oleh penghuni planet ini karena kemudahan penggunaannya, dan juga kelengkapan ekosistemnya.
Mengganti LPG dengan bahan bakar lain yang lebih bersih dan memeratakan kesejahteraan dari ekonomi energi yang menyebar, akan sulit bila harus merubah infrastruktur dan membangun ekosistem baru. Dari sinilah maka yang kami perkenalkan adalah bahan bakar baru yang bersih dan bisa diproduksi oleh negara manapun di dunia secara cukup, yang namanya LPG juga - BioLPG (Bio - Liquefied Propane Gas).
BioLPG ini berkarakter sangat mirip dari LPG, karena LPG yang dari petroleum-pun kandungan utamanya juga gas propane. Jadi BioLPG bisa menggunakan seluruh infrastruktur LPG yang ada baik stasiun pengisian, tabung gas dan yang lebih penting bagi konsumen dapat menggunakan kompor gas yang mereka sudah miliki.
Perbedaannya hanya ada di belakang layar, yairu pada proses produksinya. BioLPG tidak diproduksi dari minyak bumi, melainkan dari sampah dan limbah, baik padat maupun cair. Sampah dan limbah ini pasti ada di setiap negara, jadi tidak perlu mengimpor bahan baku BioLPG ini dari negara lain.
Reaktor pada gambar dibawah merupakan contoh mesin produksi BioLPG ini. Bila dari limbah cair, perlu unit biodigester untuk menghasilkan biogas. Biogas ini kemudian di-reform menjadi syngas (reaksi 1). Bila limbah atau sampahnya berupa padatan, bisa langsung digasifikasi dengan steam untuk menghasilkan hydrogen dan CO2 (rekasi 2). CO2 ini akan diperlukan sebagai tambahan CO2 di rekasi 1, karena CO2 yang ada di biogas umumya tidak cukup untuk me-reform seluruh methane (CH4) yang ada.
Komposisi H2, CO dan CO2 bisa diatur menggunakan Water Gas Shift (reaksi 3) untuk mencapai Stoichiometric Ratio dikisaran angka 2.3 untuk hasil BioLPG yang maksimal melalui BioLPG Synthesis (reaksi 4). Proses ini secara keseluruhan bisa sangat hemat energi bila dikelola dengan krontrol yang cerdas (berbasis AI misalnya), karena dua reaksi pertama (1 dan 2) bersifat endotermik sedangkan dua terakhir (3 dan 4) bersifat eksotermik.
Negara, daerah, korporasi maupun komunitas yang tertarik sudah bisa berkomunikasi dengan kami untuk produksi BioLPG ini, agar kita bisa segera ikut berperan menyehatkan ekonomi dan bumi, tempat tinggal kita bersama ini!
Pos Lainnya
MicroTwin For Decarbonization To Local Fuels
Jun 03, 2024
Penampakan RED II Advanced Biofuels Feedstock
Jun 03, 2024
Green Hydrogen Cost Driver
Jun 03, 2024
Biomass Energy Lever
Jun 03, 2024
Introducing New Advanced Biofuel : Methafuel
Jun 03, 2024
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar