GTX Reactor, Bahan Bakar Untuk Memakmurkan Kita-Kita
Advanced Renewable
Tue , 05 Mar 2024 17:09 WIB
Realitanya hingga beberapa dasawarsa yang akan datang kebutuhan energi kita masih akan berasal dari hydrocarbon. Jalan-jalan masih akan dipenuhi dengan kendaraan Internal Combustion Engines (ICE) baik dari bensin ataupun diesel, kebutuhan untuk masak dan pemanasan lainnya masih akan tergantung pada LPG dan gas alam dlsb.
Penggunaan hydrocarbon berupa bahan bakar cair maupun gas yang kita kenal selama ini selain berdampak buruk pada lingkungan dengan emisi yang sangat tinggi, juga buruk pada perekonomian negara-negara yang tidak memilkiki sumbernya sendiri. Impor energi umumnya termasuk salah satu impor terbesar bagi negara non penghasil minyak dan gas. Sedangkan impor ini merupakan faktor pengurang bagi GDP suatu negara, jadi impor energi menjadi faktor pemiskin bagi negara yang tidak memilki sumbernya sendiri secara cukup.
Mengganti mesin-mesin pemanas, kendaraan atau transportasi, pembangkit listrik dlsb. dari bahan bakar minyak atau gas ke bahan bakar baru juga tidak mudah, karena akan membutuhkan investasi yang sangat besar. Maka solusi yang kami tawarkan adalah tetap menggunakan semua mesin-mesin yang ada, baik yang menggunakan gas maupun bahan bakar cair - hanya bahan bakar hydrocarbon-nya saja yang diganti, tidak lagi menggunakan minyak bumi dan gas alam, melainkan semuanya disintesa dari arang dan air.
Seluruh rangkaian reaktor yang dibutuhkan untuk ini sudah selesai kami rancang, bahkan sebagiannya juga sudah kami buat prototype-nya. Rancangan terbaru kami adalah seperti yang ada pada gambar di bawah, yang kami sebut GTX Reactor. Fungsinya untuk merubah gas CO - dari reaktor OCCYRE (https://lnkd.in/ga6KcnzT ) dan gas H2 dari reaktor XH2 (https://lnkd.in/gnwS-Nrt ) yang keduanya sudah kami unggah sebelumnya, menjadi bahan bakar hydrocarbon yang kita butuhkan.
Feedstocks reaktor ini adalah gas (CO dan H2) dan produknya bahan bakar hydrocarbon apapun yang kita butuhkan, nama GTX diambil dari Gas To X - dimana X-nya bisa berupa D untuk diesel, G untuk gasoline, J untuk Jet-Fuel, L untuk LPG, M untuk methane dst. Dengan feedstocks dan reaktor yang sama, perbedaan produk akhir ini dikendalikan dengan 4 parameter yaitu tekanan, suhu, katalis dan residence time.
Karena bahan baku di OCCYRE dan XH2 yang menjadi precursor untuk GTX ini hanyalah carbon dari arang dan H2 dari air, dengan opsi hasil tangkapan CO2 - baik dari proses system ini sendiri ataupun CO2 dari luar system, maka seluruh bahan bakar yang dihasilkan oleh GTX ini juga bersifat regenerative, bisa ditumbuhkan kemabli dimana saja ada C, CO2 dan H2O.
Dengan bahan bakar yang bisa diproduksi sendiri secara penuh di dalam negeri, otomatis kita tidak perlu kehilangan devisa yang besar untuk mengimpor minyak dan gas yang kita butuhkan. Kemandirian energi inilah jalan untuk memakmurkan kita-kita. Bila negara Arab bisa kaya raya karena mereka punya minyak dan gas, kita juga harus bisa karena kita punya arang, CO2 dan air!
Other Post
Tiga Langkah Untuk Ethanol 2.0
Mar 05, 2024
Penangkapan Karbon Pra-Pembakaran
Mar 05, 2024
Jika Carbon Bisa Bicara
Mar 05, 2024
In Search of New Energy
Mar 05, 2024
Categories
Renewable Energy
Please register first!
For post a new comment. You need to login first. Login
Comments
No comments