Lebih Dekat Dengan Biofuel Canggih
Advanced Renewable
Mon , 12 Dec 2022 20:25 WIB
Biofuel Canggih adalah terjemahan versi Google dari Advanced Biofuels yang menjadi sasaran pengembangan biofuels dalam Renewable Energy Directive II (RED II), yang mulai berlaku di Uni Eropa tahun ini. Tahun 2022 ini bahan bakar untuk transportasi harus sudah mulai menggunakan 0.2% Biofuel Canggih tersebut, dan meningkat menjadi 1 % tahun 2025 dan 3.5 % tahun 2030.
Apanya yang canggih dari bahan bakar baru tersebut? bahan bakunya sebenarnya biasa saja , bahkan sangat banyak ada di sekitar kita, tetapi justru di sinilah kecanggihannya. Yaitu bila kita bisa merubah bahan-bahan yang selama ini kita sebut sampah atau limbah menjadi bahan bakar modern yang drop-in atau langsung bisa dipakai 100% di mesin-mesin transportasi modern - tanpa perubahan apapun.
Bahkan biofuel berupa biodiesel yang sudah kita pakai secara masif-pun tidak termasuk dalam kategori Biofuel Canggih tersebut. Untuk masuk kategori ini syaratnya bahan bakunya harus bagian dari circular economy, masuk standar sustainability, non-distortive terhadap pasar, penurunan emisi GHG yang substantial, tidak berdampak negatif pada lingkungan, dan tidak butuh lahan baru. Biofuel yang ada sekarang tidak memenuhi enam syarat tersebut sehingga tidak dikategorikan Biofuel Canggih.
Ketentuan di RED II tersebut mengatur sangat ketat penggunaan feedstock yang masuk kategori Biofuel Canggih, adapun bentuk bahan bakarnya sendiri tidak secara specific diatur, hanya diindikasikan dari Annex-nya, yang menyebut secara specific jenis bahan bakar tertentu. Yang banyak disebut adalah jenis Fischer-Tropsch biofuels, bahkan juga disebut kandungan energi yang dikehendaki dari bahan bakar jenis ini, baik pengganti diesel, bensin, jet-fuel maupun LPG.
Dengan syarat bahan dan indikasi produk ini, kita bisa mereka-reka teknologi apa yang bisa menghadirkan Biofuel Canggih tersebut. Dan inilah yang memang sudah mulai kita kembangkan sejak RED II tersebut digagas dan disosialisasikan sekitar 5 tahun lalu. Sehingga dengan demikian teknologi kita siap ketika RED II mulai berlaku tahun ini.
Meskipun RED II ini berlaku di Uni Eropa, pengalaman sebelumnya dengan standar bahan bakar EURO, sangat mungkin konsep Biofuel Canggih tersebut juga akan meluas di negara-negara lain di luar Uni Eropa. Kita memang tidak harus mengikuti standar yang mereka buat, tetapi bila dengan mengikutinya kita juga sangat diuntungkan baik secara ekonomi maupun dampak lingkungan, ya mengapa tidak kita manfaatkan?
Dengan ikut mengembangkan Biofuel Canggih tersebut kita akan bisa memanfaatkan semua jenis sampah dan limbah yang hingga kini belum banyak yang terolah. Mulai dari limbah pertanian, perkebunan, kehutanan sampai sampah biomassa perkotaan - semuanya bisa dilah menjadi Biofuel Canggih.
Dan kalau toh kita masih merasa cukup dengan bahan bakar fossil kita plus biofuel yang ada, dan belum merasa membutuhkan Biofuel Canggih tersebut - ya kita ekspor saja untuk bantu devisa negara kita!
Other Post
World of Regeneratives
Dec 12, 2022
Introducing Artificial Photosynthesis (AP)
Dec 12, 2022
The On-Demand Gas
Dec 12, 2022
Antisipasi Krisis Energi Global Dengan 3B
Dec 12, 2022
Categories
Renewable Energy
Please register first!
For post a new comment. You need to login first. Login
Comments
No comments