Long Head and Long Tail in Transportation Industry
Advanced Renewable
Thu , 15 Dec 2022 21:14 WIB
Dua hal yang jelas masalahnya di depan mata kita namun tidak jelas solusinya adalah kemacetan metropolitan, dan ketidak merataan pembangunan. Untuk yang pertama, meskpun berbagai moda transportasi massal dikembangkan, kenyataannya kendaraan bermotor baru masih terjual di atas 5 juta unit setahun. Walhasil kemacetan di jalan-jalan raya di seluruh kota besar kita semakin tidak tertangani.
Yang kedua adalah sumber daya alam kita menyebar di 17,500 pulau, hanya 6,000-an yang dihuni. Dari yang dihuni inipun khususnya di pulau-pulau kecil yang jauh, daerah-daerah terpencil masih sangat sulit dipberdayakan karena sumber daya yang dibutuhkan untuk mengolahnya, seperti energi, dana, ketrampilan dlsb. sulit didatangkan ke lokasi.
Namun di setiap kesulitan selalu ada kemudahan, maka dua kesulitan tersebutlah yang hendak dicoba atasi oleh think tank kami yang diberi nama UMURE (Ultra Mobility for Urban and Remote Establishment). Dua masalah yang sangat berbeda, tetapi solusinya bisa sama.
Meskipun era pandemi meng-edukasi kita untuk kerja online sehingga seharusnya sangat menekan kebutuhan untuk mobilitas, kenyataannnya pasca pandemi lonjakan kemacetan terjadi lagi. Berarti ada sekian banyak aktifitas yang tidak bisa di-online-kan. Dan diantara orang-orang atau benda yang perlu bergerak tersebut, pasti ada sebagian kecil - yang kalau ditotal jumlahnya bisa sangat banayk - yang tidak sabar untuk terjebak dalam kemacetan. Inilah yang kami sebut Long Head, yaitu sebagian kecil pasar yang membutuhkan solusi ultra mobility - karena berharganya waktu, untuk tidak disisa-siakan dalam kemacetan.
Demikian pula di daerah-daerah terpencil, banyak sekali kekayaan alam yang belum terolah dan tentu juga belum ketemu pasarnya. Untuk mengetahuinya saja sulit apalagi mengolah dan memasarkan hasilnya. Maka perlu ada transportasi murah yang bisa menjangkau setiap penjuru negeri ini - ternasuk yang hingga kini masih bersifat un-charted territory, segment ini yang kami sebut Long Tail.
Keduanya butuh kendaraan yang tidak bisa teerjebak dalam kemacetan, tidak perlu dibuatkan jalan, jembatan, lapangan terbang ataupun pelabuhan. Kendaraan inilah yang secara umum disebut VTOL (Vertical Take-Off and Landing) atau yang memakai penggerak listrik disebut eVTOL.
Teknologinya tentu terus berkembang, tetapi state of the art-nya saat ini sudah sangat dekat dengan komersialisasi, mitra kami dari #FlyNow yang mengembangkannya di Eropa bahkan sudah punya target untuk masuk pasar tahun 2024 lengkap dengan segala sertifikasi dan perijinannya.
Kalau saja Abbas Ibn Firnas tidak berani berusaha utuk bisa terbang di abad 9, Wright bersaudara mungkin juga tidak berani terbang lebih dari 1,000 kemudian. Tetapi mereka semua sudah melakukannya, mengapa tidak kita sekarang terbang untuk mengatasi kemacetan metropilitan dan ketidak terjangkuan pulau dan daerah terpencil kita? Sekaligus juga bebersih bumi dengan neutral carbon vehicle.
Pos Lainnya
Arang Seharga Bensin, Why Not?
Dec 15, 2022
Penampakan Decarbonization Machine
Dec 15, 2022
Memungut Energi Dari Tiga Tempat Pembuangannya
Dec 15, 2022
Reformasi Energi dengan Teknologi Reformasi
Dec 15, 2022
Low Cost Process for Low Cost Fuels
Dec 15, 2022
Kategori
Technology
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar