64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Mastering Carbon Cycles for Regenerative Energy

Advanced Renewable

Tue , 30 Jan 2024 18:30 WIB


Carbon menjadi masalah pemanasan global, perubahan iklim, cuaca ekstrim , dan musibah demi musibah, karena di era teknologi super canggih saat inipun carbon - dalam bentuk CO2 dilepas ke atmosfir. Padahal CO2 ini ketika kita pertahankan keberadaannya di darat, dia jusutru menjadi sumber daya yang sangat kita butuhkan, diantaranya menjadi energi baru yang kita sebut regenerative energy.

Dasar sains dan teknologinya bahkan sudah dikembangkan lebih dari satu abad silam, diantaranya adalah apa yang dilakukan oleh Leopold Boudouard - yang di akhir abad 19 menemukan apa yang kemudian kita kenal sebagai Boudouard reaction. Dengan reaksi ini emisi CO2 dapat dirubah kembali menjadi bahan bakar berupa gas CO ketika direaksikan dengan carbon.

Reaktor yang kami sebut OCCYRE (Onboard Carbon Cycles for Regenerative Energy) adalah salah satu bentuk teknologi yang kami kembangkan berdasarkan Boudouard reaction tersebut di atas. Maka dengan mengkombinasikan OCCYRE reactor ini dengan teknologi FlueTrap yang juga kami kembangkan, baik yang menggunakan adsorbent maupun yang menggunakan electrolyte, kita akan selalu bisa menangkap emisi CO2 dan merubahnya menjadi energi baru.

Yang paling sederhana bila kita ubah menjadi CO melalui Boudouard reaction tersebut, kemudian CO-nya langsung digunakan sebagai bahan bakar substitusi diesel, bensin, LPG dlsb. Namun selain bisa digunakan sebagai bahan bakar langsung, CO ini juga merupakan building blocks bagi segala jenis bahan bakar yang kita kenal dan gunakan saat ini.

Dari CO bisa diproses menjadi bahan bakar jenis oxygenates, yaitu ahan bakar yang megandung oksigen seperti methanol, ethanol dan DME. Prosesnya kita sebut STX, dimana X=M untuk methanol, X=E untyk ethanol dan X=D untuk DME atau Dimethyl Ether.

Dari CO pula bisa dihasilkan bahan bakar hydrocarbon yang paling luas penggunaannya saat ini seperti diesel, jet-fuel, bensin dan LPG. Prosesnya juga sudah dipakai dari abad lalu di Jerman, Afrika Selatan, Qatar, Malaysia dlsb. yaitu apa yang disebut Fischer-Tropsch Synthesis atau FTS.

Baik untuk proses menjadi oxygenates maupun menjadi hydrocarbon, CO membutuhkan bahan tambahan berupa hydrogen. Tetapi hydrogen inipun bisa dihasilkan dari CO itu sendiri ketika CO direaksikan dengan uap air, reaksinya disebut Water Gas Shift (WGS).

Walhasil dengan mastering siklus CO2 - CO atau C - Oxygenates atau Hydrocarbon, dua manfaat sekaligus akan kita dapat, pertama atmosfir bumi kita akan bebas dari emsisi CO2 era industri, dan kembali hanya ada CO2 pra industri - seperti dari respirasi manusia, hewan dan tanaman. Yang kedua bahan bakar akan selalu tersedia dengan murahnya untuk siapa saja yang membutuhkannya - karena dia hanyalah limbah dari pembakaran itu sendiri yang ditangkap dan diolah kembali menjadi bahan bakar seperti semula - apapun bahan bakar semula itu.

Tags:
Energy Emission Carbon Teknologi hydrocarbon

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar