Membedah Darurat Sampah
Advanced Renewable
Mon , 14 Aug 2023 18:14 WIB
Darurat sampah sudah semakin nyata, beberapa daerah tingkat 1 bahkan sudah benar-benar kewalahan menangani sampah ini. Problem klasiknya hampir sama di semua daerah, tempat-tempat pembuangan akhir (TPA) sampah rata-rata sudah overload, sementara pencarian lokasi baru tidak mudah - karena masyarakat yang daerahnya bakal menjadi lokasi TPA baru cenderung menolaknya, dan ini sangat bisa dimengerti.
Selama sampah masih ditangani dengan cara yang tidak berubah, yaitu sampah dikumpulkan di tempat-tempat pembuangan sementara (TPS) kemudian diangkut untuk sekedar ditumpuk di TPA, masalah tersebut akan terus berulang dan akan terakselerasi seiring dengan pertambahan penduduk. Kalau kita ingin hasil yang berbeda, harus ada kemauan untuk berubah.
Maka inilah konsep yang kami usung setelah hampir satu tahun menggawangi apa yang kami sebut Sanggar WastoE (Waste To Energy), hasil pendalaman kami tentang komposisi sampah rata-rata perkotaan kita dapat dilihat di grafik di bawah. Lebih dari 50% adalah sampah organik.
Maka kami fokus di sampah organik ini karena para penggerak penanganan sampah yang non-organik seperti pemulung dlsb. sudah relatif maju dalam penanganan sampah non-organik tersebut. Disamping itu bila sampah organik ini saja kita tangani, sudah lebih dari 50% masalah terselesaikan.
Bagaimana konsep penanganananya? sampah organik dicegat di tempat-tempat pemunculannya, bisa di komplek-komplek perumahan dan paling jauh di TPS. Ini karena bila sampah organik sudah sampai TPA, sudah mulau terdekomposisi parah, menghasilkan air lindi yang sangat berbau dlsb.
Di komplek perumahan dan paling jauh TPS tersebut, sampah organik dikarbonisasi menjadi arang. Manfaatnya dua, sampah organic yang menjadi arang volumenya akan turun tinggal maksimal 1/3 dari volume sampah semula. Kedua ketika dia menjadi arang, sudah memiliki nilai tambah - bisa untuk bahan bakar maupun biochar untuk pemulihan lahan gersang.
Sebagai energi, arang memiliki kandungan energi yang tinggi - bisa sampai 30 MJ/kg atau 2/3 dari kandungan energi minyak bumi. Ketika digasifikasi, arang juga menghasilkan gas yang banyak - yang bisa menghasilkan perbagai produk turunan seperti metanol, DME, green diesel, bio0jet, bio-gasoline, bio-LPG dan bahkan juga bio-Hydrogen.
Seleuruh teknologi yang dibutuhkan untuk ini alhamdulillah sudah ada di sanggar WastoE, hasil karya think-tank Advanced Renewable. Daerah-daerah yang darurat sampahnya sudah tidak ketulungan lagi, dapat mulai diskusi dengan kami di Sanggar WastoE, bisa jadi daerah Anda terpilih menjadi daerah percontohan dalam penanganan sampah ini. Bila daerah Anda terpilih sebagai contoh, pendanaan pilot projectnya insyaAllah juga bisa diperoleh tanpa harus menunggu dana APBD!
Other Post
Kekuatan Limbah Panas
Aug 14, 2023
Hiburan Bagi Tukang Insinyur
Aug 14, 2023
Opportunities In Energy and Emissions (E&E) Market
Aug 14, 2023
Space Age Food Untuk Haji dan Umrah
Aug 14, 2023
Sekadar Aksi Perubahan Iklim
Aug 14, 2023
Categories
Renewable Energy
Please register first!
For post a new comment. You need to login first. Login
Comments
No comments