Menyatukan Energi Berbasis Bio
Advanced Renewable
Mon , 08 Jul 2024 21:34 WIB
Berbeda dengan energi fosil seperti minyak bumi, gas alam dan batubara yang sudah relatif homogen dalam jumlah yang sangat besar sehingga memudahkannya untuk membangun unit pengolahan skala besar yang efisien, sumber energi berbasis bio cenderung menyebar dari segi geografis maupun jenisnya.
Penyebaran dari sisi geografis bisa didekati dengan Decentralized Energy Resources (DER), yaitu membuat unit pengolahan yang kecil-kecil dan masing-masing mendekati lokasi sumber energi, bagaimana dengan penyebaran dari segi jenisnya?
Sumber energi berbasis bio itu melimpah namun jenisnya sangat beragam, bisa berupa sampah padat kering, padat basah, limbah cair, limbah ternak, limbah ikan, energy crops seperti rumput gajah atau napier grass, aqua culture seperti micro dan macro algae, tanaman energi seperti kaliandra dan masih banyak lagi lainnya. Bagaimana menyatukan sumber energi yang begitu beragam kedalam satu satuan produk yang seragam sehingga bisa diindustrialisasikan?
Semua jenis bahan baku energi biomassa tersebut akan selalu bisa diproses dengan salah satu dari dua cara, yaitu melalui biodigester dan melalui gasifikasi. Biodigester yang sudah lebih umum, digunakan untuk memproses biomassa basah ataupun cairan seperti kotoran ternaik, limbah cair industri pengolahan pangan dlsb. Sedangkan gasifikasi bisa dilakukan menggunakan gasification agent udara/O2 dan CO2 untuk limbah padat kering sepert kayu, arang dlsb., ataupun menggunakan steam untuk biomassa basah seperti pada algae, microalgae dan napier gass yang diproses segar.
Hasil dari biodigester akan berupa biogass yang umumnya tediri dari bimethane (CH4) dan CO2 dalam konsentrasi tinggi (40-60%), CO2 yang tinggi ini akan menjadi kendala bila harus dibuang, selain prosesnya mahal juga membuang zat yang sebenarnya masih bisa diolah. Maka biogass secara keselruhan (CH4 dan CO2) bisa direform untuk menjadi CO dan H2 yang disebut syngas.
Karena produk gasifikasi, baik yang menggunakan udara/O2, CO2 maupun steam semua sudah akan berupa syngas, pada tingkat syngas inilah bio-based energi bisa disatukan dari sumber apapun. Kandungan syngas yang relatif homogen, terdiri darin CO, H2, CO2 dan CH4, kemudian dapat ditingkatkan lagi mejadi syngas yang kaya akan H2 yang bisa diproses menjadi bahan bakar hijau berupa green diesel, biogasoline, bioLPG dlsb.
Green electricity-pun bisa dihasilkan melalui duaa cara, yaitu memanfaatkan green diesel untuk bahan bakar generator set pada umumnya, atau yang lebih efisien lagi memanaatkan limbah panas untuk menjadi listrik menelalui Organic Rankine System (ORISYS). Jadi sumber berbasis bio-nya bisa apa saja, namun ketika menjadi bahan bakar atau listrik, semuanya bisa sama.
Pos Lainnya
Advanced Energy Storage : Beyond Battery
Jul 08, 2024
Penampakan Crude Bio-Hydrocarbon dan Green Diesel
Jul 08, 2024
Energi Merdeka
Jul 08, 2024
SDG, ESG dan LPG
Jul 08, 2024
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar