64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Piala Dunia di Pulau Nusa

Advanced Renewable

Mon , 12 Dec 2022 18:28 WIB


Perhatian dunia saat ini tertuju ke Qatar, negeri kecil dengan luas dua kali pulau Madura lebih sedikit - yang lagi mengadakan pagelaran yang paling banyak penontonnya di seluruh dunia - yaitu piala sepak bola duinia. Bagaimana negeri kecil ini mampu melakukannya dengan begitu indah? Karena mereka kaya raya - penghasilan per kapitanya lebih dari 20 kali ppenghasilan per kapita kita.

Bagaimana mereka bisa begitu kaya? karena mereka menghasilkan energi - dalam hal ini minyak - yang jauh diatas kebutuhannya. Di sinilah pelajaran pentingnya, bahwa kita akan bisa memakmurkan pulau-pulau kecil kita yang jumlahnya belasan ribu , menjadi semakmur-makmurnya pulau - manakala kita bisa membangun pulau-pulau tersebut menjadi produsen energi.

Ini sangat dimungkinkan di era transisi energi ini karena yang lagi dicari oleh seluruh negara-negara di dunia adalah sumber-sumber baru untuk menghasilkan energi bersih, energi baru dan terbarukan. Maka sangat beruntunglah pulau-pulau kita yang rata-rata bisa menumbuhkan biomassa secara maksimal karena mendapatkan penyinaran matahari sepanjang tahun.

Kalau toh lahannya sudah dipenuhi hutan, limbah hutannya-pun cukup untuk memproduksi energi. Pulau-pulau tersebut seluruhnya memiliki akses laut yang rata-rata 3 kali dari daratannya. Dan di laut inilah bisa ditanam biomassa generasi ke 3 yaitu micro dan macroalgae, produksi biomassa yang tidak berebut dengan panga, lahan pertanian, perkebunan maupun hutan.

Di era energi transisi, siapa saja yang bisa memproduksi biomassa apapun dengan masif dan murah, kemudian mampu pula mengolahnya menjadi energi - bahan bakar dan listrik, maka dialah yang akan menjadi sultan-sultan atau raja-raja minyak berikutnya, hanya yang ini bukan minyak fosil tetapi renewable fuels and power/electricity.

Untuk konversi energinya sendiri dari biomassa menjadi biofuels dan green electricity-pun teknologinya sudah matang sejak abad lalu. Yang diperlukan hanya fine-tuning saja untuk bahan yang berbeda agar tetap bisa memberikan hasil yang maksimal. Secara ringkas teknologi yang relatif murah dan siap diaplikasikan dari kajian-kajian kami adalah yang saya sajikan di gambar ini.

Intinya kombinasi dari Fischer-Tropsch synthesis (FTs) yang exothermic (menghasilkan panas) dengan Organic Rankine Cycle (ORC) Microrurbine. FTs menghasilkan produk utama berupa syncrude - pengganti crude oil yang sangat bersih dan renewable, dan masih memberikan limbah panas yang di-recover menjadi listrik melalui ORC Microturbine.

Inputan FTs sendiri adalah syngas (CO dan H2) yang bisa diolah dari biomassa langsung atau bisa juga dari Bio-Oil yang ujungnya juga berasal dari biomassa. Keseluruhan bahan baku untuk menghasilkan syncrude dan listrik ini sepenuhnya bisa dari pulau kita yang paling kecil sekalipun. Entah pada tahun berapa, pulau kecil di Indonesia itupun akan mampu membuat pegelaran kolosal piala dunia pada zamannya, InsyaAllah.

Tags:
Electricity Microturbine

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar

Kategori

  • Renewable Energy