Plastics Waste Carbon-Free Fuels
Advanced Renewable
Tue , 12 Sep 2023 17:06 WIB
Meskipun sangat banyak digembar-gemborkan gerakan daur pulang plastik oleh perusahaan-perusahan yang produknya bergantung pada plastik, realitanya hingga kini rata-rata di seluruh dunia baru sekitar 9% plastik yang didaur-ulang. Demikian pula gerakan mengganti plastik dengan bio-plastik, kontribusinya baru sekitar 2% dari plastik dunia.
Jadi masih butuh solusi terhadap 89% sampah plastik dunia dari sekitar 460 juta ton plastik yang diproduksi per tahun. Diapakan plastik-plastik ini sebaiknya? Jumlahnya justru berpeluang bisa lompat menuju 3 kalinya ketika dunia mentargetkan tahun Net-Zero 2050.
Samudra plastik ini terlalu besar untuk ditangani dengan satu cara, terlalu besar pula untuk digarap segelintir perusahaan. Hikmahnya plastik ini bisa menjadi peluang kolosal yang cukup bagi siapa saja yang mau mengolahnya. Yang sudah melakukan kegiatan daur-ulang teruskan dan tingkatkanlah, demikian pula yang sudah menawarkan bio-plastik, perbesarlah semaksimal mungkin produk Anda.
Kami dari Sanggar WastoE (Waste To Energy) pun ingin berkontribusi dalam penanganan sampah plastik ini dengan cara kami sendiri, yang sesuai bidang kami yaitu merubah plastik menjadi energi. Bukan sembarang energi, tetapi justru energi bersih yang bebas carbon. Bagaimana bisa? Dikemanakan carbon dari hydrocarbon bahan dasar plastiknya?
Plastik yang umumnya dibuat dari hydrocarbon fossil secara umum sudah mengandung energi tinggi. Dibakar saja atau di-pyrolysis menjadi pyrolytic oil juga sudah menjadi energi yang layak dijual, hanya cara ini tetap menjadikannya bahan bakar fosil yang mencemari atmosfir bumi.
Maka ada tiga jenis bahan bakar baru yang bisa kami tawarkan dari limbah plastik ini. Pertama plastik digasifikasi dengan Ultra High Hydrogen Gasifier (UHHG), hasilnya adalah syngas yang komposisinya CO, CO2, H2, CH4, C2H4 dan CxHy. Dua terakhir khas syngas dari plastik yang tidak ada di gasifikasi biomassa.
Setelah CH4, C2H4 dan CxHy di-reform dan Water Gas Shit (WGS) akan berubah menjadi Co, CO2 dan H2. Kombinasi antara CO, CO2 dan H2 inilah bahan bakar pertama yang disebut syngas, sudah lebih bersih dari bahan bakar hydrocarbon semula karena sudah bertambah dengan unusr hydrogen dari proses UHHG dan reforming-nya.
Bahan bakar kedua yaitu ketika CO, CO2 dan H2 kita reaksikan melalui reaktor STD (Syngas to DME) menjadi DME (CH3OCH3), ini juga bahan bakar yang lebih bersih karena tidak ada ikatan antara C-C, yang ada C-O-C dan dengan rasio H/C tinggi di angka 3, mudah untuk terbakar sempurna.
Dan yang paling bersih adalah bahan bakar ke 3 - yang bebas carbon, yaitu Hydrogen. Hydrogen ini bisa dihasilkan melalui DME Steam Reforming (DME-SR), hydrogen-nya saja yang kita jadikan bahan bakar sedangkan CO2-nya difungsikan sebagai 'carrier' untuk memproduksi DME kembali. Karena CO2 yang di-circular-kan terus menerus ini, maka bahan bakar hydrogen dari limbah plastik ini bisa menjadi bahan bakar yang benar-benar bersih dan bebas carbon.
Pos Lainnya
Greener Faster With Biochar
Sep 12, 2023
Tiga Langkah Untuk Circular Energy Economy
Sep 12, 2023
Green Power Generation
Sep 12, 2023
Air Vision
Sep 12, 2023
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar