Bahan Bakar Murah Tanpa Subsidi, Bisa!
Advanced Renewable
Fri , 09 Dec 2022 17:35 WIB
Satu kesulitan berupa krisis BBM yang membayang di depan mata - berupa subsidi yang akan segera habis sementara menaikkan harga BBM akan sangat memberatkan masyarakat yang belum pulih dari krisis pandemi, sesungguhnya memiliki potensi dua kemudahan solusi - bila stakeholder BBM kita terbuka atas solusi alternatif yang tidak biasa.
Salah satunya adalah solusi dari biomassa, yaitu merubah biomassa menjadi bahan bakar cair yang serupa dengan bensin - Gasoline Like Fuel (GLF) maupun serupa solar - Diesel Like Fuel (DLF). Teknologi untuk ini relatif matang, tinggal membangun best practice-nya saja.
Biomasa apa yang paling siap secara masif? Ini yang saya sebut dua kemudahan itu. Ketika kita sangat butuh bahan bakar alternatif, di depan mata kita ada biomassa yang sangat masif yang sudah menunggu lama untuk ada yang bisa mengolahnya - yaitu biomassa dari peremajaan kebun sawit kita yang seluas 15 juta hektar lebih.
Kebun-kebun sawit yang sudah tua menjadi beban berat bagi para pemiliknya, terus dipelihara tidak lagi ekonomis, sementara meremajakannya sangat berat dari sisi biaya dan tenaga. Tidak mudah membongkar pohon-pohon sawit tua, apalagi tidak banyak yang bisa memanfaatkan hasil tebangan pohon sawit tua.
Maka melalui konsep yang saya tawarkan ini, pohon-pohon sawit tua tersebut dibongkar dengan tree crusher untuk diubah langsung di lokasi menjadi wood chips. Setelah dikeringkan maksimal menggunakan limbah panas dari proses fast pyrolysis, wood chips bisa dikecilkan lagi dengan hummer mill. Dalam hitungan detik, teknologi fast pyrolysis kami akan dapat merubah serbuk pohon sawit tersebut menjadi Bio-Oil. Bio-Oil yang dihasilkan ini sudah menjadi standar Bio-Oil ASTM D7544, yang bisa langsung digunakan untuk bahan bakar industri.
Bila dikehendaki bisa pula distabilkan saja dengan proses yang kami sebut internal esterification - yaitu mereaksikan segala bentuk asam-asam organic yang ada di dalam Bio-Oil dengan segala bentuk alkohol yang juga sudah ada di dalamnya - dengan bantuan katalis , yang akan menghasilkan apa yang kami sebut Alternative Crude Oil (AltCrude), yaitu pengganti petroleum crude oil yang selama ini kita impor dengan harga yang semakin mahal.
Bio-Oil tentu juga bisa langsung di-upgrade menjadi GLF dan DLF - yaitu bahan bakar hijau yang sudah murah tanpa subsidi sekalipun. Prosesnya menggunakan teknologi catalytic cracking yang juga sudah kami kembangkan, baik yang berupa Thermo Catalytic Cracking (TCC) maupun Fluidized Catalytic Cracking (FCC).
Jadi apa dua kemudahan dalam satu kesulitan itu? Pertama kita memiliki solusi yang sustainable untuk bahan bakar kita yang hijau dan murah, 15 juta hektar itu bila diremajakan bertahap - akan menjadi pekerjaan yang tiada habisnya. Kedua, lahan sawit kita akan terjaga tingkat produktivitasnya karena selalu diremajakan kembali sebelum pohon-pohonnya terlalu tua dan tidak lagi produktif. Sungguh bersama kesulitan itu ada kemudahan-kemudahan!
Other Post
Hilirisasi Sampah dan Limbah
Dec 09, 2022
Guidance and Science for Sustainable Energy
Dec 09, 2022
FlueTrap : Flue Gas Capture
Dec 09, 2022
Potensi Di Balik Hukum Kekekalan Energi
Dec 09, 2022
The Broken Cage
Dec 09, 2022
Categories
Renewable Energy
Please register first!
For post a new comment. You need to login first. Login
Comments
No comments