64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Daya dan Emisi Ke X

Advanced Renewable

Mon , 06 May 2024 20:25 WIB


Bagi para pengelola pembangkit listrik, dua hal ini menjadi masalah besar. Masalah pertama adalah mismatch antara kebutuhan dan supply energy, dan yang kedua terkait pengendalian emisi.

Mismatch suppy energi dengan kebutuhannya akan selalu terjadi oleh berbagai alasan, diantaranya adalah daya listrik terpasang memberikan supply listrik yang relatif stabil sementara kebutuhan ada saat tinggi dan ada saat rendah. Mismatch juga bisa karena yang dibutuhkan masyarakat adalah energi dalam bentuk yang berbeda dengan supply yang ada. Kalau toh supply listrik berlebih, masyarakat tetap butuh BBM dan sebaliknya.

Masalah kedua terkait emisi, semua perusahaan besar dunia - apalagi perusahaan energi, wajib mengendalikan emisinya hingga akhirnya bisa mencapai net zero tahun 2050 untuk dunia, dan 2060 untuk Indonesia. Saat ini masih jauh dari 2050 apalagi 2060, namun otoritas keuangan di seluruh dunia sudah mewajibkan pelaporan keuangan berkelanjutan, agar mereka bisa ikut memantau dan mengendalikan upaya untuk penurunan emisi ini.

Kabar baiknya adalah, kami dari Advanced Renewabe Organization (ARO) telah selesai dengan kajian kami dan bisa berbagi solusi yang komprehensif untuk dua masalah tersebut. Dengan produk yang kami sebut PETX (Power and Emission to X) reactor, masalah energy mismatch dan emisi akan teratasi sekaligus.

Ringkasnya adalah ketika beban listrik lagi rendah, excess capacity bisa digunakan untuk elektrolisa air mejadi Hydrogen (H2). Hanya saja H2 ini sulit sekali untuk disimpan maupun ditransportasikan karena butuh tekanan yang sangat tinggi 700 Bar atau suhu yang sangat rendah minus 253 derajat Celsius. Untuk mengatasi problem logistik ini, H2 bisa diproses lebih lanjut menjadi bahan bakar seperti diesel, bensin, LPG dlsb.

Untuk ini butuh unsur C dalam bentuk gas CO, maka disinilah kesempatan kita untuk menangkap CO2 dari emisi pembangkit dan merubahnya menjadi gas CO yang kita butuhkan. Gas CO bisa dihasilkan dari reaksi antara CO2 dan C (reaksi 1 pada gambar), sedangkan C atau Carbon ini bisa diperoleh dengan pemberdayaan masyarakat sekitar untuk mengolah sampahnya menjadi arang.

Dibutuhkan rasio yang pas antara H2 hasil elektrolisa dan CO hasil tangkapan carbon, agar keduanya bisa memberikan hasil yang maksimal ketika diroses menjadi bahan bakar tersebut di atas, melalui reaksi yang disebut Fischer-Tropsch Synthesis (FTS, reaksi 3). Untuk mengatur rasio H2/CO yang pas inilah dibutuhkan reaksi bolak-balik yang disebut Water Gas Shift (reaksi 2). Bila yang kurang H2, reaksi diarahkan ke kanan dan sebaliknya, bila yang kurang CO diarahkan ke kiri.

Untuk keseluruhan rangkian reaksi-reaksi tersebut di atas tentu butuh teknologi yang sesuai, maka inilah penampakan PETX reactor yang kami rancang untuk mengatasi energy mismatch dan emisi tersebut di atas sekaligus.

Tags:
Energy Emission Electricity

Please register first!

For post a new comment. You need to login first. Login

Comments

No comments