Ekonomi Metanol Berbasis CO2
Advanced Renewable
Tue , 14 May 2024 04:10 WIB
Ketika persepsi kita tentang emisi CO2 bisa kita rubah, dari melihatnya sebagai sumber masalah menjadi sumberdaya, maka satu demi satu produk kolosal akan bisa dilahirkan dari CO2 ini, untuk produksi methanol adalah salah satunya.
Kebutuhan methanol ini sangat besar, selama ini sumbernya adalah gas alam, batu bara dan bisa juga minyak bumi. Namun sumber yang tradisional ini selain semakin langka juga semakin mahal, tidak semua negara atau daerah memilikinya, sedang kebutuhannya terus tumbuh. Dantara kebutuhan yang sangat besar methanol ini di Indonesia adalah untuk produksi biodiesel, karena sekitar 25% bahan biodiesel itu dari methanol.
Methanol saat ini juga sudah dilirik untuk menjadi bahan bakar masa depan dengan menggunakan teknologi fuels cells, baik yang Reformed Methanol Fuel Celss (RMFC) maupun yang Direct Methanol Fuel Cells (DMFC). Bahkan salah satu pelayaran terbesar dunia sudah mencanangkan kapal-kapal barunya juga dirancang menggunakan methanol ini sebagai bahan bakarnya.
Perkembangan yang sangat menarik dari riset dan kajian di Advanced Renewable Organization (ARO) anatara lain adalah methanol ini kini bisa diproduksi dari emsisi CO2 secara ekonomis. Drivernya adalah teknologi kami sebelumnya, yaitu produksi biohydrogen yang murah yang sudah kita unggah di sini (https://lnkd.in/gw6FrCD5 ).
Lebih menarik lagi hydrogen yang digunakan untuk produksi methanol dari CO2 ini tidak perlu dimurnikan dahulu, karena produksi hydrogen yang crucial itu ada pada pemurniannya, ketika tidak harus dimurnikan - biaya produksinya menjadi lebih murah lagi. Dari tiga rangkian reaksi yang saya cantumkan pada gambar di bawah, kita akan bisa melihat tiga unsur bahan baku pembuatan methanol itu adalah CO2, CO dan H2.
Dua yang terakhir CO dan H2 ada dalam syngas sedang CO2 bisa dari carbon capture. Namun syngas yang bisa dgunakan untuk menjadi bahan baku pendamping CO2 dalam produksi methanol ini adalah syngas yang sudah di-upgrade sedemikian rupa, sehingga kombinasi ketiga bahan tersebut dapat mencapai Stoichiometric Number (SN) > 2. Angka ini bisa dicapai dengan mudah menggunakan reaktor Biohyd dalam unggahan saya sebelumnya tersebut di atas.
Seberapa ekonomis methanol yang diproduksi dengan cara ini? Bisa bersaingkah dengan methanol dari fosil? Setiap 1 ton CO2 dapat untuk memproduksi kisaran 350-500 kg methanol. Karena reaksi netto-nya adalah eksotermis, masih ada limbah panas yang bila dikonversi ke listrik sekitar 100 kWh. Biaya produksi methanol dengan cara ini sekitar US$ 0.19/ltr atau sekitar US$ 0,24/kg, mestinya sangat bisa bersaing dengan yang dari fosil.
Karena methanol yang ini diproduksi dari CO2 dan syngas (CO dan H2) dari biomassa yang sumbernya ada di mana-mana, maka dia punya kelebihan lain, yaitu selain meng-eliminasi emisi CO2, methanol yang ini bisa diproduksi in-situ atau ditempat dia dibutuhkan. Selain menekan biaya transportasi juga menurunkan lebih jauh carbon footprint-nya.
Other Post
Distributed Energy Enabler
May 14, 2024
Local Fuel Untuk Ketahanan Energi
May 14, 2024
Green Trees for Green Wealth
May 14, 2024
Carbon-Free Electricity
May 14, 2024
Mandiri Dengan Regenerative Energy
May 14, 2024
Categories
Renewable Energy
Please register first!
For post a new comment. You need to login first. Login
Comments
No comments