64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Future Fuels and Future Transports

Advanced Renewable

Fri , 19 May 2023 20:50 WIB


Di era energi fosil, negeri yang tidak memiliki sumber minyak cukup menjadi bergantung pada impor energi dari negara lain. Era transisi energi membuka peluang bagi kita untuk memproduksi seluruh energi yang kita butuhkan sendiri, dan sangat mungkin bisa menjadikan negeri ini net exporter-nya.

Sebagai contoh, bahan baku Advanced Biofuels yang diincar oleh Uni Eropa dalam skema RED 2-nya itu adalah limbah pertanian, perkebunan, kehutanan dan juga biomassa dari sampah padat perkotaan- yang semuanya melimpah di sini.

Dari biomassa tersebut bisa diolah menjadi green diesel, bio-gasoline, bio-jet dan juga bio-LPG melalui teknologi gasifikasi dan Fischer-Tropsch Synthesis (FTS). Bersama mitra kami di dua negeri jiran, mesin-mesin konversi BtL - Biomassa to Liquid fuels ini bahkan sudah disiapkan pabrik yang siap memproduksinya.

Dari biomassa yang sama, bisa pula dihasilkan bahan bakar masa depan yang carbon-free - yang diidolakan dunia. Bentuknya bisa biohydrogen ataupun green ammonia, yang keduanya bisa diproduksi secara distributed dari seluruh wilayah Indonesia. Yang di kota memproduksinya dari biomassa sampah kota, yang di desa hingga remote area menggunakan limbah biomassa setempat.

Bersamaan dengan lahirnya bahan bakar baru dan terbarukan yang sangat bersih di seluruh pelosok negeri ini, menjadi waktu yang tepat pula untuk lahirnya sistem transportasi baru masa depan yang bisa kita hadirkan lebih cepat dari bayangan kita pada umumnya.

Sistem transportasi baru ini harus bisa mengatasi seluruh kemacetan kota yang hingga kini belum teratasi dan bahkan cenderung semakin buruk, juga mampu menjangkau seluruh pulau dan daerah paling terpencil sekalipun di wilayah negeri 17,500 pulau ini.

Dua jenis kendaraan masa depan yang siap hadir dalam 1-2 tahun ini saya sajikan pada foto di bawah. Pertama adalah jenis eVTOL - Electric Vertical Take Off and Landing dan kedua jenis WIGE - Wing in Ground Effect. Yang eVTOL Untuk mengatasi kemacetan kota, dan menjangkau daerah yang terpencil di darat, maupun pulau-pulau terpencil yang saling berdekatan satu sama lain.

Sedangkan WIGE untuk mengatasi perjalanan antar pulau yang saat ini terlalu mahal bila dilakukan melalui udara, dan terlalu lamban/lama bila dijangkau dari laut. Diantara 17,500 pulau itu, banyak yang waktu perjalanan lautnya mencapai berhari-hari dari satu pulau ke pulau lainnya. Pulau-pulau semacam ini bisa dijangkau hanya dalam 1-2 jam saja dengan WIGE yang melayang 5 meter di atas permukaan laut dengan sangat cepat dan sangat hemat bahan bakar.

Mitra kami yang siap produksi eVTOL berbahan bakar hydrogen dalam waktu dekat adalah #SkyNow, dan yang siap produksi WIGE yang juga berbahan bakar hydrogen adalah #SeaCheetah. Jadi bahan bakar dan transportasi masa depan itu sebenarnya ada di depan pintu rumah kita, kalau ada pihak yang sudah membutuhkannya bisa diskusi detilnya dengan kami.

Tags:
Energy Fuels Carbon LPG

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar