64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Mega Problem, Mega Opportunities

Advanced Renewable

Mon , 14 Aug 2023 22:54 WIB


Problem terbesar perdaban manusia saat ini bisa jadi adalah emisi CO2. Emisi inilah yang menjadi akar masalah pemanasan global, perubahan iklim dan musibah demi musibah. Seberapa besar sebenarnya emisi ini?

Contoh konkritnya seperti ini, di Indonesia kita punya 37 GW pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU. Asumsimya per mega watt per jam keluar 1 ton emisi CO2, maka PLTU kita saja mengeluarkan emisi CO2 sebesar 888,000 ton CO2 per hari!

Yang sering kita lupa adalah CO2 hadir di dunia ini juga bukan tanpa manfaat, kehadirannya dibutuhkan untuk menumbuhkan tanaman, memproduksi bahan bakar dlsb. Maka bila kita pandang CO2 ini sebagai potensi solusi, kita akan ketemu sejumlah peluang besar yang mungkin belum terpikirkan oleh para pemangku kepentingan hingga saat ini.

Saya ambilkan salah satu studi kasus di sini, untuk PLTU 100 MW yang mengeluarkan emisi CO2 sebesar 2,400 ton per hari (TPD). Selama ini emisi ini tentu menjadi masalah, tetapi bagaimana kalau CO2 ini saya bagi 3, masing-masing untuk menumbuhkan microalgae, memproduksi bahan bakar dan memproduksi pupuk.

Hasilnya akan seperti grafik di bawah. Yang untuk menumbuhkan microalgae akan menghasilkan 3,263 TPD Biomassa, ini berarti peerjaan untuk sekitar 3,200 keluarga. Bila biomassanya saya umpankan untuk gasifikasi, menghasilkan syngas, kemudian syngas kita gunakan untuk memproduksi Advanced Biofuels ssperti green diesel, bio-gasoline dan jet-fuel, hasilnya adalah 490 TPD Advanced Biofuels atau setara 3,655 BPD minyak mentah.

Yang sepertiga untuk pupuk, akan menghasilkan sekitar 1,436 TPD pupuk nitrogen. Untuk apa pupuk ini? Untuk menumbuhkan microalgae tersebut di atas utamanya, selebihnya bisa untuk menyuburkan lahan kritis dan sangat kritis di Indonesia yang luasnya mencapai 14 juta hektar.

Masih ada hasil samping berupa hydrogen sekitar 330 TPD, kalau di setahunkan akan sampai 120,450 Ton green hydrogen. Maka green hydrogen yang dihasilkan oleh satu power plant 100 MW kita ini saja sudah cukup untuk memenuhi permintaan negeri jiran yang butuh 100,000 Ton hydrogen per tahun mulai 2027.

Bagaimana kalau seluruh 37 GW PLTU kita tangani seperti ini emisinya ? InsyaAllah kita tidak akan pernah impor minyak lagi, karena kita akan mampu menghasilkan advanced biofuels setara produksi minyak 1,352,350 BPD - atau ini kurang lebih 2 kali produksi minyak mentah harian kita saat ini.

Lebih dari itu kita juga bisa memiliki produksi green hydrogen sebesar 44,566,500 ton per tahun. Ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebuuhan green hydrogen dunia hingga 2030.

Tetapi siapa yang bisa menggarap mega opportunities ini? Tentunya seluruh stakeholders negeri ini, utamanya pemerintah dan rakyatnya, PLN serta para pemikir dan para peneiliti seperti yang berkontribusi dalam formulasi masalah beserta solusinya ini.

Tags:
Emission Biomass Electricity Green Hydrogen

Please register first!

For post a new comment. You need to login first. Login

Comments

No comments