Muhaimin Iqbal
Author

Opportunity for Deep-Tech Miroturbine Developer

Advanced Renewable

Thu , 04 May 2023 15:23 WIB

Negeri 17,500 pulau ini butuh solusi energi yang sangat berbeda dengan negeri-negeri yang berada dalam satu hamparan. Idealnya sumber energi dasar kita harus yang ada di masing-masing pulau sehingga tidak perlu ada biaya mahal untuk logistik bahan baku energi dasar. Apalagi kalau harus impor diesel dari negeri yang jauh, selain mahal juga carbon foot-printnya pasti sangat tinggi.

Lantas apa pengganti ribuan pembangkit listrik tenaga diesel yang rata-rata menyebar di pulau kecil dan daerah terpencil? Yang sumbernya melimpah, selalu ada, terbarukan dan jenisnya bermacam-macam adalah biomassa. Hanya saja penanganan energi biomassa ini harus di-develop sedemikian rupa sehingga dia menjadi solusi yang canggih nan efisien.

Yang kami visikan adalah teknologi gas microturbine, mengapa ini pilihannya ? Kalau biomassanya dibakar saja dan panasnya untuk menghasilkan uap pada pembangkit listrik tenaga uap misalnya, efosiensi konversi energinya hanya sekitar 30 %, sebenarnya sudah lebih tinggi dari Internal Combustion Engine yang hanya di kisaran 20 %, tetapi tetap kurang maksimal.

Teknologi turbine rata-rata yang ada saat ini bisa mencapai tingkat efisiensi 35-45 % dan masih sangat mungkin ditingkatkan lagi. Bahkan sudah ada yang mengembangkan hingga tingkat efisiensi 80% bila memanfaatkan juga teknologi waste heat recovery. Tetapi rata-rata turbine ini masih terlalu besar dan mahal untuk solusi pulau atau daerah terpencil.

Maka idealnya kalau kita bisa mengembangkan sendiri microturbine khususnya dari jenis gas microturbine yang kecil-kecil saja tetapi harus sangat efisien, maka ini akan menjadi solusi untuk negeri 17,500 pulau ini. Untuk produksi bio-syngas-nya atau bahkan juga bio-hydrogen-nya bila diperlukan - team kami insyaAllah siap untuk pengembangannya berbasis biomassa setempat.

Namun untuk mengembangkan microturbine-nya sendiri kami butuh mitra yang memang di bidang ini expertise-nya, kalau belum ada yang berpengalaman - semuanya toh harus ada yang memulai, bisa juga mengembangkannya bersama kami, kami sediakan ilmu dan teknologinya yang dibutuhkan - namun tetap harus ada para insinyur yang rela menempuh extra-mile dalam mewujudkan energi bersih yang terjangkau bagi negeri 17,500 pulau ini, tanpa harus menunggu 2060!