Tambang Baru Di Langit
Advanced Renewable
Tue , 21 Nov 2023 18:49 WIB
Kalau kita mengandalkan tambang untuk energi maupun material itu hanya yang ada di bumi, maka yang sudah terjadi adalah gunung-gunung dipapras untuk diambil batunya, hutan-pun dibabat untuk berbagai hasil tambang lainnya, akan bertahan berapa lama bumi ini bila ini yang akan kita teruskan?
Padahal ada petunjukNya yang bisa menjadi inspirasi kita, bahwa besi-pun diturunkan dari langit (QS 57:25), dan rezeki kita juga ada di langit (QS 51:22). Ayat-ayat ini bisa bermakna tidak langsung, bahwa yang di langit (Allah) yang menghadirkan besi dan rezeki kita. Tetapi juga bisa kita maknai secara harfiah bahwa bener-bener 'besi' dan rezeki itu dari langit. Untuk besi dari langit penjelasannya ada pada unggahan saya kemarin, sedangkan rezeki dari langit Ulama dahulu menjelaskannya seperti hujan, bukankan hujan itu rezeki bagi kita semua, dan bukankah hujan dari langit?
Untuk tambang-pun demikian, tambang dari langit itu secara harfiah sudah bisa benar-benar kita lakukan dengan state of the art technology saat ini. CO2 misalnya, yang konsentrasinya terus meningkat di langit - akan selesai masalahnya bila berhasil kita tambang dan dijadikan produk yang bernilai tambah paling tinggi.
Untuk sementara tambang di langit ini juga tidak perlu kita berburu di langit bebas sebagaimana para penambang di bumi ber-eksplorasi untuk menemukan sumber-sumber tambang baru. Tambang-tambang di langit ini awalnya bisa mulai dari cerobong-cerobong asap industri pembangkit listrik, pabrik semen, industri besi baja, pabrik pupuk dlsb.
Untuk menangkap CO2 dari cerobong-cerobong asap tersebut dan menjadikannya pupuk, pestisida dan bahan bakar - sudah kami unggah sebelumnya, yaitu menggunakan teknologi FlueTrap yang percobaannya sudah saya share di media ini.
Yang sedang kami kembangkan berikutnya adalah menambang CO2 tersebut untuk menghasilkan material canggih yang disebut Carbon Nanotube (CNT). Teorinya sederhana, kalau unsur O2 bisa kita pisahkan dari CO2, maka hasilnya akan berupa karbon C yang bisa diatur arahnya untuk menjadi CNT dlsb. Dan ini ternyata benar-benar bisa dilakukan.
Tekniknya kurang lebih seperti dalam sketsa yang saya buat di bawah. Intinya CO2 dielektrolisa menggunakan larutan molten carbonate dan dengan sedikit energi listrik. Dengan cara ini CNT akan mengumpul di Cathode, dan O2 di Anode, kemudian lepas ke udara menjadi bagian dari udara bersih yang kita butuhkan.
Bayangkan sekarang potensi tambang dari langit ini. Dari PLTU saja kita punya sekitar 38 GW, perkiraan kasar saya mengeluarkan 333 juta ton CO2 per tahun. Kalau ini bisa kita tangkap semua dan proses menjadi CNT, potensinya ada sekitar 90 juta ton CNT per tahun. Ini lebih dari cukup untuk menggantikan seluruh produksi semen kita (65 juta ton) dan besi baja kita (15 juta ton), dengan produk yang lebih baik, dan dengan ini pula kita bisa mengatasi emisi dari 3 industri sekaligus, PLTU, industri semen dan industri baja!
Other Post
Carbon Sink Plastic
Nov 21, 2023
Tidak Ada Yang Sia-Sia
Nov 21, 2023
Biomethanol for Decarbonization Acceleration
Nov 21, 2023
Gerakan Mandiri Energi Cara Santri (GMECS)
Nov 21, 2023
Gas On Demand Technologies
Nov 21, 2023
Categories
Renewable Energy
Please register first!
For post a new comment. You need to login first. Login
Comments
No comments