Truly Blessing Circular Energy
Advanced Renewable
Wed , 29 Nov 2023 22:18 WIB
Menurut James Prescott Joule - Fisikawan Inggris abad 19, energi itu tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, yang ada hanyalah perubahan bentuk dari energi yang satu ke bentuk energi lainnya. Maka kalau kita menguasai betul - mastering - perubahan-perubahan bentuk energi itu, kita akan selalu bisa memperoleh energi yang kita butuhkan.
Lebih dari itu kita akan bisa mengelola dari sumber energi yang sedikit, tetapi dimanfaatkan secara terus berulang sehingga menyelesaikan banyak kebutuhan energi. Di jaman modern ini orang menyebutnya circular economy atau karena khusus dalam bidang energi berarti circular energy. Dalam istilah agama, inilah yang disebut berkah - kemanfaatannya yang sangat banyak meskipun fisiknya sedikit.
Sketsa yang saya buat di bawah hanyalah mewakili sedikit pengelolaan energi secara sirkular yang bisa kita lakukan, mesin ASP dan Tetragen adalah yang kami buat, selebihnya dibuat atau dirancang oleh pihak lain di dunia, ada yang sudah siap dibeli, dan ada yang masih perlu pemesanan secara khusus.
Bisa kita lihat dari garis-garis yang merah, bahan bakar apapun ujungnya akan kita gunakan menjadi dua jenis kebutuhan yaitu energi gerak (daya) dan listrik, untuk menghasilkan daya dan listrik ada limbah panas - yang bisa kita recover, dan semua bahan bakar menghasilkan limbah CO2 - garis-garis hitam. Ada yang post combustion seperti pada mesin Internal Combustion Engine (ICE), ada yang pre-combustion seperti pada Steam Reforming untuk menghasilkan hydrogen.
Pada CO2 yang hingga kini masih dianggap momok bagi dunia tersebutlah tersimpan kunci dari circular energy ini, yaitu bila kita bisa mengambil energi dari CO2 khususnya unsur C, maka kita akan memiliki sumber energi terus menerus dari emisi yang dibuang oleh orang lain.
Ada setidaknya tiga cara untuk menangkap CO2 ini dan merubahnya menjadi energi. Pertama menggunakan adsorbent untuk mengikat CO2, kemudian dilepas lagi tetapi langsung diolah menjadi produk lain - misalnya dengan Reverse Water Gas Shift (RWGS) untuk merubah CO2 menjadi syngas, setelah itu bisa diolah menjadi bahan bakar apa saja.
Cara kedua adalah menangkap CO2 dan langsung dihidrogenasi menjadi bahan bakar oxygenate seperti Methanol, Ethanol dan DME. Bisa juga menjadi hydrocarbon seperti bensin, diesel dan LPG. Cara ketiga adalah menggunakan elektrolit untuk memecah CO2 menjadi C dan O2, C adalah bahan bakar padat yang bisa langsung menghasilkan listrik dengan teknologi Direct Carbon Fuel Cells atau DCFC.
Bahan bakar apapun dari 3 cara tersebut di atas, ketika kita gunakan untuk menghasilkan daya atau listrik akan kembali menghasilkan limbah CO2 lagi. Maka CO2 ini harus kita tangkap kembali dan dipross ulang menjadi bahan bakar berikutnya. Begitu seterusnya sehingga yang sedikit dan terbatas bisa melayani kita tanpa batas - itulah berkah!
Pos Lainnya
Dediselisasi Dengan Biometanol
Nov 29, 2023
Sains Di Muara Sungai
Nov 29, 2023
Low Cost Carbon Capture (LC3) II
Nov 29, 2023
Simply Climate Action
Nov 29, 2023
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar