Muhaimin Iqbal
Author

Air Bersih Dari Energi Bersih

Advanced Renewable

Tue , 12 Sep 2023 16:39 WIB

Di tengah perburuan energi yang ramah lingkungan dan carbon neutral, kita juga kudu ingat bahwa supply air minum maupun air untuk irigasi pertanian tidak kalah pentingnya. Tidak ada gunanya kita punya energi, bila air dan makanan tidak ada.

Inilah inti dari gagasan untuk hanya menggunakan air di muara sungai - yaitu air yang sudah hendak kita buang ke laut saja yang kita gunakan untuk produksi energi bersih. Bagaimana memproduksinya, distribusi atau logistiknya hingga Carbon/DME cycles-nya sudah saya share dalam serangkain unggahan sebelumnya.

Maka untuk melengkapi rangkian unggahan tersebut, berikut ini adalah hitungan dari brainstorming team kami di Advance Renewable Organization (ARO) untuk analisa keseimbangan airnya.

Di lokasi produksi DME (Dimethyl Ether) sebagai bahan bakar langsung ataupun sebagai hydrogen carrier, setiap 1 ton biomassa akan butuh net 2,85 ton air. Inilah mengapa produksi DME yang kami gagas diusulkan untuk dibuat di muara-muara sungai, agar tidak berebut dengan air yang kita butuhkan untuk minum maupun pengairan lahan pertanian kita.

Di sisi lain, di pusat-pusat industri atau kota, dimana DME tersebut hendak digunakan sebagai sumber energi bersih berupa hydrogen hasil reforming, dan hasil pembakaran hydrogennya untuk energi, hasil sampingnya akan berupa air murni (H2O murni) sebesar 0,92 ton.

Jadi konsep energi bebas carbon, menggunakan green hydrogen melalui Carbon/DME cycles yang saya share detilnya di unggahan sebelumnya tersebut ( https://lnkd.in/grX_Nq-W ), selain akan mensolusikan masalah emisi dan kebutuhan energi, sekaligus juga bisa menjadi tambahan supply air bersih di pusat kota atau industri.

Setiap 2,85 ton air yang hendak kita buang ke laut, akan kita hasilkan air murni sebesar 0,92 ton di pusat kota/industri. Ini seperti penyelamatan 32% dari air buangan kita, untuk kita kembalikan sebagai air segar melalui Carbon/DME cycles tersebut di atas.